1 Gunung, 3 Danau, Beragam Warna
Jika membicarakan tentang keindahan alam Indonesia tentu saja kita tidak akan kehabisan bahan pembicaraan. Dari Sabang hingga Merauke, Talaud ke Rote, tersebarlah wisata-wisata alam yang tidak dapat dijumpai ataupun dibandingkan dengan wisata alam di negeri lain.
Indonesia merupakan salah satu negara yang masuk dalam jalur Ring Of Fire. Maka, ribuan gunung baik yang masih aktif maupun non-aktif pun menghiasi seluruh daratan dan lautan di Indonesia. Dan sebagian besar dari gunung-gunung tersebut menyimpan sejarah, keunikan dan ciri yang menjadi suatu daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang mengunjunginya.
Kelimutu berasal dari kata keli yang berarti gunung dan mutu yang artinya mendidih. Konon, Danau atau Tiwu Kelimutu dinamakan sesuai dengan warna dan arwah yang menghuninya. Danau dengan warna biru dinamakan Tiwu Nuwa Muri Koo Fai, yang merupakan tempat berkumpulnya jiwa muda-mudi yang telah meninggal. Danau yang berwarna merah atau Tiwu Ata Polo merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa yang telah meninggal dan selama hidup selalu melakukan kejahatan atau tenung dalam Bahasa Flores nya. Sedangkan danau berwarna putih atau Tiwu Ata Mbupu merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang tua yang telah meninggal. Air di salah satu tiga kubangan berwarna merah dan dapat menjadi hijau tua serta merah hati; di kubangan lainnya berwarna hijau tua menjadi hijau muda; dan di kubangan ketiga berwarna coklat kehitaman menjadi biru langit.
Diperkirakan, luas ketiga danau itu sekitar 1.051.000 meter persegi dengan volume air 1.2 juta meter kubik. Karena sekeliling danau dan batas antar danau hanya berupa dinding batu terjal yang sempit dan mudah longsor (dengan sudut kemiringan 70 derajat dan ketinggian 50-150 meter), maka disarankan bagi para pengunjung untuk waspada dan berhati-hati ketika melihat keindahan danau dari lokasi pandang yang diberi pagar pembatas.
Perjalanan menuju puncak kawah untuk melihat danau tersebut akan disekelilingi oleh hutan-hutan. Dari ketinggian 300-1200 meter adalah Hutan Depterokarp, ketinggian 1200-1500 adalah Hutan Montane dan ketinggian lebih dari 1500 adalah Hutan Ericaceous. Beberapa flora yang dapat ditemui di sekitar danau antara lain Kesambi (Schleichera oleosa), Cemara (Casuarina equisetifolia) dan bunga abadi Edelweiss. Sedangkan fauna yang ada di sekitar danau, antara lain Rusa (Cervus timorensis), Babi hutan (Sus sp.), Ayam hutan (Gallus gallus) dan Elang (Elanus sp.)
Selain Danau Tiga Warna, ada hal menarik lagi yang dapat kita kunjungi ketika berada di kawasan ini, yakni Tugu Kelimutu. Disitu pengunjung dapat menikmati sunrise yang sangat jelas dan indah. Tugu ini pun tepat terletak di depan kawah Gunung Kelimutu.
Indonesia merupakan salah satu negara yang masuk dalam jalur Ring Of Fire. Maka, ribuan gunung baik yang masih aktif maupun non-aktif pun menghiasi seluruh daratan dan lautan di Indonesia. Dan sebagian besar dari gunung-gunung tersebut menyimpan sejarah, keunikan dan ciri yang menjadi suatu daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang mengunjunginya.
DeskripsiDi Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, tepatnya di Desa Pemo, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Dati II Ende, Gunung Kelimutu menjadi destinasi favorit para pelancong dari dalam maupun luar negeri karena penasaran akan 3 danau pada puncak kawahnya yang memiliki warna berbeda. Uniknya, warna pada danau-danau itu akan dapat berubah sewaktu-waktu, tanpa dapat ditebak oleh manusia. Gunung ini memiliki ketinggian 1639 meter dpl atau 5377 kaki dpl dan berdasar letak astronomisnya berada pada 8°77' LS dan 121°82' BT. Gunung Kelimutu merupakan gunung nom-aktif dengan sejarah letusan terakhirnya pada 1826.
Kelimutu berasal dari kata keli yang berarti gunung dan mutu yang artinya mendidih. Konon, Danau atau Tiwu Kelimutu dinamakan sesuai dengan warna dan arwah yang menghuninya. Danau dengan warna biru dinamakan Tiwu Nuwa Muri Koo Fai, yang merupakan tempat berkumpulnya jiwa muda-mudi yang telah meninggal. Danau yang berwarna merah atau Tiwu Ata Polo merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa yang telah meninggal dan selama hidup selalu melakukan kejahatan atau tenung dalam Bahasa Flores nya. Sedangkan danau berwarna putih atau Tiwu Ata Mbupu merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang tua yang telah meninggal. Air di salah satu tiga kubangan berwarna merah dan dapat menjadi hijau tua serta merah hati; di kubangan lainnya berwarna hijau tua menjadi hijau muda; dan di kubangan ketiga berwarna coklat kehitaman menjadi biru langit.
Selain Danau Tiga Warna, ada hal menarik lagi yang dapat kita kunjungi ketika berada di kawasan ini, yakni Tugu Kelimutu. Disitu pengunjung dapat menikmati sunrise yang sangat jelas dan indah. Tugu ini pun tepat terletak di depan kawah Gunung Kelimutu.
SejarahAwalnya daerah ini ditemukan oleh Van Such Telen, seorang warga negara Belanda, pada tahun 1915. Namun, daerah ini baru terkenal tahun 1929, sejak Bouman menceritakan daerah ini lewat tulisan hariannya. Masyarakat setempat pada awalnya menyatakan bahwa tempat ini angker dan banyak peneliti yang datang untuk menyelidiki fenomena alam tersebut. Kemudian pada 26 Februari 1992 kawasan ini ditetapkan menjadi Taman Nasional Kelimutu dan Kawasan Konservasi Alam Nasional.
Kelimutu, 1913
Karena keindahan dan ketenaran Kelimutu, pemerintahan Indonesia pernah mengabadikannya sebagai icon pada uang pecahan Rp.5000 yang lama.
AksesUntuk menuju ke kawasan Kelimutu, dapat menempuh rute: dari ibukota Propinsi NTT, Kupang, menggunakan pesawat menuju kota Ende, di Pulau Flores, dengan waktu tempuh mencapai 40 menit. Kemudian perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan angkutan umum berupa mini bus, menuju Desa Kaonara, yang berjarak 93 km, dengan waktu tempuh sekitar 3 jam. Dari Desa Koanara menuju Puncak Danau Kelimutu, berjalan kaki sepanjang 2,5 km.
AkomodasiBeberapa akomodasi untuk memenuhi kebutuhan pengunjung seperti: pondok jaga, shelter berteduh untuk pengunjung, toilet, kapasitas lahan parkir yang luas, serta beberapa losmen kecil.
Sumber
www.google.com
www.wikipedia.com
www.wisatamelayu.com
www.wisatanusatenggara.com
0 komentar:
Posting Komentar