Petualangan Sungai Bawah Tanah Goa Pindul
Letak
Objek wisata berbentuk goa unik satu ini dapat kalian temui di Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul, DIY.
Kondisi Fisik
Goa Pindul dialiri oleh sebuah sungai yang mengalir dari awal mulut gua hingga berakhir pada sebuah dam. Panjang keseluruhan gua ini ±350 meter dengan lebar 5 meter dan tinggi permukaan air terhadap atap gua adalah 4 meter. Sepanjang menyusuri gua, wisatawan akan dimanjakan dengan pemandangan stalaktit yang menggantung-gantung di langit-langit gua, bahkan terdapat stalaktit yang memanjang dari atas sampai bawah sehingga membentuk seperti sebuah pilar. Objek wisata yang diresmikan tanggal 10 Oktober 2010 ini memiliki sumber mata air yang berasal dari mata air Gedong Tujuh.
Petualangan
Sebelum memulai petualangan, para wisatawan diwajibkan untuk memakai life vest, helm, dan head lamp dengan alasan keamanan (safety). Setelah perlengkapan keamanaan terpasang, selanjutnya para turis dipersilakan untuk duduk berbaring di atas ban pelampung yang akan menjadi alat transportasi kita menyusuri sungai. Ya, cara menyusuri gua inilah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Waktu terbaik untuk wisata di Goa Pindul ini adalah sekitar pukul 09.00 - 10.00 WIB, karena selain air belum terlalu dingin, kita juga dapat melihat cahaya dari surga yang menembus lewat celah-celah gua.
Start Awal |
Sepanjang perjalanan selama 45 - 60 menit sambil merasakan dinginnya air yang membelai tubuh, kita juga akan ditemani oleh seorang pemandu yang akan menceritakan legenda Goa Pindul dan menjelaskan tentang ornamen-ornamen yang ada di dalam gua, seperti stalaktit, stalagmit dan batu kristal yang sudah terbentuk sejak ribuan tahun yang lalu. Di tengah-tengah perjalanan, anda akan menemui sebuah kolam lebar dimana atap gua berlubang membentuk sebuah lingkaran sehingga cahaya matahari dapat masuk melalui lubang tersebut. Kolam tersebut biasa dimanfaatkan para turis untuk bersantai, berenang, ataupun terjun dari ketinggian. Namun setelah itu, juga akan anda dapati sebuah pilar yang terbentuk dari menyatunya stalaktit, dan stalagmit. Stalaktit dan stalagmit tersebut membentuk sebuah celah kecil yang akan menghalangi perjalanan anda. Sehingga celah tersebut akan hanya bisa dilalui oleh 1 ban saja dan pengunjung harus bergantian melewatinya.
Tidak hanya pemandangan benda mati yang memikat mata, namun juga pemandangan makhluk hidup yang memukau, yaitu kelelawar yang bergantung-gantung di atas gua membentuk suatu lukisan alami.
Perjalanan yang menyenangkan sekaligus menegangkan ini akan diakhiri pada mulut akhir gua. Bendungan Banyumoto dengan latar belakang bukit karst akan menyambut kita diakhir petualangan ini.
Legenda Goa Pindul
Terbentuknya Goa Pindul tidak bisa terlepas dari sosok pengembara bernama Joko Singlulung. Singkat cerita, Joko Singlulung kehilangan ayahnya, kemudian Joko Singlulung mencarinya. Setelah melalui hutan yang lebat, gunung, bukit, dan sungai, Ia pun sampai ke sebuah gua yang berada di Desa Bejiharjo. Ketika Joko Singlulung memasuki goa tersebut, mendadak Ia terbentur dengan sebuah batu besar yang ada di dalam goa. Lalu Joko Singlulung memberikan nama pada goa tersebut Goa Pindul yang artinya (dalam Bahasa Jawa) pipi gebendul yang dalam bahasa Indonesia berarti "pipi terbentur".
Wah bermanfaat sekali. Aku jadi ingin subscribe blog anda:)
BalasHapus